Kamis, Desember 06, 2007

Sejarah Singkat SCOME, IFMSA, dan ISMKI


Pada tahun 1951, mahasiswa kedokteran dari delapan negara di dunia mengadakan pertemuan di Copenhagen, Denmark untuk mendirikan sebuah organisasi non-politik untuk seluruh mahasiswa kedokteran. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk mempelajari dan meningkatkan kepedulian mahasiswa kedokteran dalam kerjasama berbasis profesionalitas, serta mengembangkan aktivitas-aktivitas dalam lingkup kesehatan dan sosial mahasiswa. Kemudian akhirnya lahirlah IFMSA, yang dari waktu ke waktu sampai saat ini terus berkembang, baik jumlah anggota maupun aktivitas dan perannya.
Pendidikan kedokteran menjadi sebuah permasalahan yang harus mendapat perhatian dari setiap mahasiswa kedokteran, sebagaimana perannya yang tidak hanya dituntut untuk mewujudkan dokter yang berkualitas di masa yang akan datang tetapi juga kualitas pelayanan kesehatan yang baik. IFMSA memiliki sebuah badan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa kedokteran di seluruh dunia, yaitu SCOME – Standing Committee on Medical Education. SCOME merupakan salah satu dari tiga SCO IFMSA yang pertama kali dibentuk sejak pertama kali berdiri tahun 1951. SCOME IFMSA merupakan wadah dan forum untuk diskusi dan beraktivitas bagi seluruh mahasiswa kedokteran yang menaruh perhatian pada berbagai aspek pendidikan kedokteran, dengan segala harapan dan upaya untuk mencapai tujuan. SCOME IFMSA dalam menjalankan aktivitasnya dipimpin oleh seorang director yang dipilih dalam GA untuk masa jabatan satu tahun, dan menjalankan fungsi koordinatif terhadap semua NOME dari berbagai negara yang menjadi anggota IFMSA.
Pada tahun 1969, mahasiswa kedokteran di Indonesia mengadakan pertemuan yang menghasilkan Deklarasi Cimacan yang kemudian terbentuk IMKI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia), yang saat itu keanggotaannya adalah bersifat individu. Seiring segala tuntutan perubahan dan perkembangan yang terjadi, pada Munas I pada tanggal 20 September 1981 di Universitas Hasanuddin Makassar, disepakati perubahan IMKI dan terbentuklah ISMKI yang keanggotaannya adalah bersifat institusi dalam hal ini adalah senat mahasiswa atau lembaga eksekutif mahasiswa yang ada di fakultas kedokteran di seluruh Indonesia, yang merupakan representasi dari seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia.
ISMKI sebagai anggota dari IFMSA mempunyai sebuah badan yang mempunyai ruang lingkup dan aktivitas yang sama dengan SCOME IFMSA, yang kemudian disebut sebagai Indonesian SCOME ISMKI, yang juga merupakan salah satu dari enam Indonesian SCo ISMKI yang ada. Aktivitas Indonesian SCOME ISMKI berada dalam Badan Semi Otonom (BSO) Pendidikan dan Profesi Kedokteran (PENDPRO) ISMKI. Beberapa program yang dimiliki Indonesian SCOME ISMKI diantaranya diadopsi dari international projects SCOME IFMSA. Selain itu ada juga beberapa national projects dan local projects dari Indonesian SCOME ISMKI.

Ruang Lingkup BK PendPro ISMKI

Ruang lingkup dan wilayah gerak dari Indonesian SCOME ISMKI adalah segala hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau profesi kedokteran, meliputi sistem pendidikan kedokteran, kurikulum, pelayanan kesehatan, termasuk tentang kebijakan-kebijakan ataupun undang-undang dan isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan dan atau profesi kedokteran. Indonesian SCOME ISMKI juga mempunyai peran advokasi yang besar dan bargaining position yang strategis dalam menyampaikan dan menyuarakan aspirasi serta memperjuangkan hak-hak dan pemenuhan basic needs pendidikan mahasiswa kedokteran Indonesia. Selain itu, Indonesian SCOME ISMKI berupaya untuk selalu memberikan informasi-informasi yang up-to-date dan adekuat seputar dunia pendidikan dan profesi kedokteran. Indonesian SCOME ISMKI berusaha untuk turut serta berperan mempersiapkan diri dan semua komponen yang ada, dalam menghadapi proses standarisasi dan globalisasi serta kemajuan yang berkembang pesat di segala bidang. Akhirnya, Indonesian SCOME ISMKI berusaha menjadi wadah pergerakan dan perjuangan mahasiswa, serta sebagai ‘corong’ bagi suara mahasiswa kedokteran Indonesia.



Tidak ada komentar: